Pages

RBO Play As Monster

Kamis, 23 September 2010

4 Sekawan 5 Sempurna Part 4 (AKHIR PERTANDINGAN)

AKHIR PERTANDINGAN

malam tak berganti pagi...
detik demi detik kunantikan dalam kesunyian dan kegelapan malam itu, burung burung hantu mulai berkicau membelah kesunyian di malam hari mereka mulai mencari sesuatu untuk dimakan. bulan menunjukan sosok bulatnya, bentuknya seperti melon raksasa hanya saja bersinar, memantulkan cahaya dari matahari

"aku harus tidur!" gumamkku malam itu, "aku harus bsa hadir tepat waktu di pertandingan bsk, aku tak mau menempatkan tubuhku dalam bangku paling beakang di area, aku harus berada di baris depan!"
aku tak bisa memejamkan mataku untuk tidur malam itu, setiap saat setiap detik dan menitnya benakku menggambarkan banyak imajinasi tentang kehidupanku esok hari, kebanyakan pikiranku berfikir negatif, ya memang aku selalu membayangkan yang bruk2 selalu memikirkan yang tidak-tidak hal negatif semua yang terlintas dalam benakku

aku bagkit dari tidurku, berjalan menghampiri dapur dan mengambi segelas air minum. aku malas kembali ke kamar tidurku, ternyata mau dibagaimanakan juga aku tak bsa tertidur dalam kondisi seperti ini, aku berjalan keluar rumahku, berjalan mendekati sungai dan duduk di tepi sungai di temani cahaya rembulan. ku akui langit di malam hari memang indah bertabur dengan bintang dan cahaya lainnya, hanya dingin di malam hari menusuk jiwaku, sunyi di kegelapan malam membelah hatiku.
terdengar suara semak semak yang bergerak, pohon pohon yang bergoyang di terpa angin, dan terdengar suara pohon yang tumbang.
pikiranku mulai tertuju yang tidak tidak, aku mulai ketakutan disana, aku cepat-cepat berlari menuju rumahku dan memasuki kamarku. pikiranku tak bsa berhenti berfikir yang negatif, semua ketakutanku mulai membuat aku tak bsa berfikir jernih di dalam ketakutan itu suara suara aneh mengikuti dari berbagai sisi, membuat semua buluku berdiri. Aku memejamkan mataku, berharap semua kejadian itu akan cepat berakhir, dan bersama pejaman mataku, aku terbawa menuju mimpi mimpi yang mengakhiri malam itu

paginya aku terbangun dengan pikiran yang tak tertata rapih. malam yang melelahkan malam yang menegangkan akhirnya berakhir dan inilah hari yang kutunggu tunggu. hanya dengan berbekal segelas susu yang kuminum dan sepotong kue panas yang langsungku lahap aku pergi meninggalkan rumah. ayahku tak mengucapkan apa apa setelah ku ucapkan salam pada semua keluargaku, ia hanya tersenyum sambil meminum secangkir kopi panas buatan ibuku. "mau kemana anak itu? pagi pagi sudah berlari meninggalkan rumah" tanya ibuku pada ayahku, "dia sudah menemukan sesuatu yang berharga dalam hidupnya mungkin" dilanjut dengan tawa kecil ayahku, ayah melanjutkan meminum kopi itu dan mulai melakukan pekerjaan sehari harinya. ibuku tersenyum menatapku berlari diluar sana, iapun kembali kedapur dan melanjutkan membuat sarapan untuk adikku.

aku berlari menuju tempat pertandingan itu, aku melewati rumah mada, aku tak menjemputnya karna ku kira ia sudah berada disana. aku melanjutkan berlari menuju stadium. sesampainya disna sesuai yangku perkirakan mada sudah berada di kursi paling depan menunggu pertandingan yang 2 jam lagi baru di mulai. "mada!" "oh hay wally! kukira kau yang akan datang lebih awal dariku ternyata aku salah, mav aku tidak menjemputmu tadi pagi",, aku duduk di sebelah kananya dan menghela nafas krna kelelahan "ia tak apalah, aku tak sabar apakah kejutan yang akan kita saksikan di hari ini, shank pasti menang" optimisku berkata shank akan menang dengan kekuatan nya dan semangat yang luar biasa aku pastikan ia akan menang,, "ia kita lihat saja sapa yang beruntung" seperti biasa ia tersenyum memperlihatkan gigi2nya yang putih, aku memceritakan kejadian tadi malam yang ku alami, ia serius mendegarkan ceritaku dan tersenyum.

penonton sudah berhamburan berada di stadium, menantikan pertandingan hari itu
tak lama kemudian berang-berang sang wasit ato bsa di bilang juga ketua dari pelaksana pertandingan ini berdiri di tengah-tengah lapangan, ia menjelaskan pertarungan hari ini. dan pemenang juara pertama akan mendapatkan gelar binatang terkuat di tahun ini
pertandingan shank pertama, ia harus melawan dick sang buaya.

"IYA, seekor buaya bukan ancaman bagi shank ia pasti bisa melewatinya dengan mata tertutup" kataku
penonton mulai ramai aku mengikuti arus suara mereka, menyorakan nama shank bersama pendukung-pendukungnya yang lain
tak lama kemudian "GOOOONGGGG"
pertandingan pertama dimulai
shank dan dick memasuki area pertandingan, dari berlawanan sisi mereka menatap satu sama lain
angin menerpa bulu bulu shank, keadaan mulai bertambah ramai, sorakan penonton tak bisa hentikan semangat dick untuk menyerang. dick menyerang terlebih dahulu,, ekornya yang panjang ia hentakan tubuh shank, dengan mudah shank bisa menghindari itu, dilanjutkan dengan serangan taring buaya disertai mulutnya yang besar. terlihat gigi giginya banyak dan tajam bagaikan mesin penghancur hanya saja mempunyai insting untuk bertarung. lagi lagi shank melewati serangan itu dengan mudah. shank mulai melancakan serangannya, cakarnya melukai mata kiri dick, buaya itu menjerit kesakitan. tidak basa basi shank menikam buaya itu dari belakang badannya di cabik cabik shank, luka demi luka tecipta oleh gerakan seranganya, bagaikan sebuah ukiran penuh darah di punggung seekor buaya

aku mulai optimis, sangat optimis krna kutahu shank akan menang dengan gampang, "dick akan kalah dan menangisi luka lukanya nanti diruang perawatan" pikirku, aku tersenyum puas
aku tertawa aku puas, melihat air mata dick yang bercucuran keluar dari matanya, "cengeng sekali dick dalam pertandingan sengit ini sempat2nya ia menangisi lukanya hahahah" kataku, mada dari tadi diam saja, ia terlihat tampak serius menatap area, seakan akan terjadi sesuatu yang tak terduga di area

melihat cucuran air mata dick, shank menghentikan serangannya dan mengambil ancang2 untuk melancarkan srangan terakhirnya dari belakang, ia ingin mengakhiri pertandingan ini dan mengakhiri pandangannnya dari air mata yang menghujami dick
shank berlari dan meloncat mengangkat kaki kananya dan melancakan serangan. ekor dick menghalaw shank, seketika keadaan berubah. shank terlempar ke pinggir lapangan dick yang menangis sekarang mulai tertawa. shank bangkit dan kembali menyerang dick. seberapa keras dan seberapa banyak shank melancarkan serangannya dapat di tepis dengan mudah oleh dick, seakan dick hanya mengulur waktu untuk menunggu shank kelelahan.

shank terlihat kelelahan. sedangkan dick sekarang mulai bertubi tubi menyerang dengan ekor dan taringnya, shank masi dapat menghidarnya ia melocat keudara, meloncat kesamping, kebelakang dan kedepan hingga batas staminanya telah di capainya.
"hanya itu yang kau punya?" kata dick tertawa
"sebentar lagi kau akan ku hancurkan, bersiaplah!"
dick melemparkan badannya ke udara dan mengantam shank dengan punggungnya yang berduri. luka yang dahulu belum begitu sembuh membuat sakit yang dirasakannya saat ini menjadi berkali kali lipat dari sebelumnya, ekor dcik menghentak hentakan kepala shank ketanah, dan giginya mengigit kaki kakinya yang masi terluka
buaya kejam itu tahu akan luka yang diderita shank kemarin hanya saja ia tak mempedulikannya, ia terus menyerang shank hingga sekarat, shank di buat hancur oleh dick

shank tergeletak bagai karung tak berdaya yang pasrah akan segala srangan yang dilancarkan musuhnya, dick lagi lagi melompat ke udara dan menghantam shank
BRAGgggg badannya jatuh menimpa shank....
"SHANK!" aku terdiam melihat kejadian itu akan kah shank mati? "tidak tidak mungkin, ia kuat tidak mungki..." shank tidak tertindih badan dick ia masih bisa menghindar dari serangannya
"YA MAJU SHANK!!! HANCURKAN DICK BUAT DIA MERASA.....kan...." itu kata kata terakhir yang ku ucapakan saat itu
walau shank dapat menghindar dari serangan dick namun ekor dick masih bisa menghantam shank, shank terlepar jauh ke tepi area dan pingsan...

dick yang berhasil maju kedalam final
shank bisa dikalahkan, dengan meninggalkan luka yang sangat parah di tubuhnya.
penonton bersorak soray untuk dick, dan sebagian penonton terdiam karna kekalahan shank.

dick tertawa dan meninggalkan area, tubuh shank yang tergeletak di angkut penguin-penguin perawat ke ruang perawatan
"dick terlalu kuat untuk shank" kata mada, aku masi tetap terdiam
"mungkin sekarang bukan saatnya kita melihat sebuah kebahagiaan dan kesenangan, semua ada waktunya untuk bersedih dan tertawa, hidup telah di atur wall" ia menasehatiku dan menhiburku agar aku tak terlalu terpukul, hanya semua itu tak bisa membuatku berucap kembali, aku terdiam hingga semua berakhir

pertandingan selanjutnya dimulau tapi aku tak bisa melihat ke area, yang kulihat hanyalah pandangan kosong di mataku
hingga final berakhir aku terdiam, mada setiap saat ia menasehatiku, tapi aku tetap saja terdiam, hingga akhirnya ia mengajaku untuk melihat shank di ruang perawatan setelah final berakhir...
di perjalanan menuju ruang perawatan mada bercerita tentang serunya pertandingan pertandingan hari ini. dick, ia berhasil mendapatkan gelar binatang terkuat tahun ini

setibanya disana, aku melihat shank yang telah siuman berbaring di temani mulz.
"sudahku bilang kau takan menang, lihat jadinya kau makin parah kan" mulz marah krna ucapanny kemarin terbukti benar dan shank sama sekali tak mendengarkan itu,
"aku mngkin kalah, tapi setidaknya aku berusaha untuk menang" sangah shank
"kau keras kepala shank" kata mulz
aku datang menghampiri bersama mada

"oh hy wally, mada" sapa mulz
kalian datang disaat yang tepat kemari dan temani shank
"hey shank kau tak apa?" kataku, "hahah tng saja hanya luka ringan aku masi bisa bertarung dengan kondisi seperti ini,, AWWW" shank menjerit, bahunya di pukul mulz krna ia tahu luka yang di alami shank parah " ia takan bisa berjalan untuk sementara waktu, mungkin ia akan menetap disini untuk beberapa waktu
"tdk ad org yg tdk punya tugas yg hbat d hdupnya" kata mada
"ia dan mungkin itu tugas terhebat dalam hidupku hingga saat ini, tapi tak kusanggka aku bisa terkalahkan oleh si cengeng itu" sesal shank
"itu air mata buaya, buaya takan bisa dijinakan, jikapun ia menangis bukan tanda ia telah terjinakan, ia mencari kesempatan untuk menyerang saat kita lengah" ocehku
"haha yang sdh biarkan berlalu, kita harus melihat kedepan" kata mada kembali menasehati
"tak usah kalian khawatirkan aku, aku akan baik baik saja, jika kalian ingin pulng, pulnglah, aku tak apa" shank mengubah posisi duduknya, ia mencari posisi yang enak untuk beristirahat
"mulz kira kira kapan shank akan bisa sembuh?" kataku
"mulz?" mulz menghilang aku, mada dan shank tidak merasakan dan melihat ia pergi
tiba tiba saja ia menghilang dari kami
"kau melihatnya shank?" tidak, tidak sma sekali, kemana dia?" katannya
"dalam waktu 1 menit ia kita berbicang ia telah menghilang, mungkin ia mengurus peserta yang lain" kata mada
"ia mungkin"
perbincangan dilanjutkan hingga sore, aku tak bisa menemani shank terlalu lama, aku harus segera kembali ke rumah sebelum malam tiba, begitu pula mada, ia takan mendapatkan jatah makanan jika terlambat dtng kerumah

dan hari inipun pertandingan besar berakhir
aku dan mada pulang k rmh, shank tinggal di ruang perawatan. sedangkan mulz tak terlihat jejaknya hingga kami pulang
esok hari mungkin takkan ada lagi kejadian seseru hari hari ini
setelah mada sampai di rumah, aku berjalan melewati jembatan sungai auntum sendirian. berjalan menuju rumahku yang tak jauh sendiri

langkahku terhenti, lamunanku terhenti. lagi lagi semak semak itu bergoyang dan terdengar suara pohon yang tumbang.
"ttrek tek tek trekk bruaaggg...." suara itu terdengar lagi, dan aku hanya terdiam syok

0 comments:

Posting Komentar

Kata-Katamu adalah emas bagiku